Sabtu, 30 Desember 2017

Kaleidoskop Acara Mahasiswa Faperta UPM 2017

Berbagai Rangkaian Acara telah dilaksanakan oleh perwakilan mahasiswa Fakultas Pertanian UPM Probolinggo selama tahun 2017, antara lain adalah sebagaimana tersaji pada gambar-gambar berikut ini:


Gambar 1. Kegiatan Pameran Fakultas Pertanian pada Dies Natalis UPM

Gambar 2. Kegiatan Pameran Fakultas Pertanian pada Wisuda UPM


Gambar 3. Pelantikan Pengurus Baru BEM dan DEMA Faperta UPM

Gambar 4. Pelantikan Pengurus Baru HIMAGROTEK Faperta UPM

Gambar 5. Para Penerima Beasiswa dari Faperta UPM

Gambar 6. Pembentukan Ikatan Alumni Faperta UPM





Minggu, 26 November 2017

Pengabdian Kepada Masyarakat: Pembuatan Bokashi dengan Pemanfaatan Limbah Jerami

Sebagian besar masyarakat di Desa Banjarsari yang terletak di Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo memiliki mata pencaharian utama sebagai petani dan peternak. Jerami padi merupakan salah satu hasil samping pertanian yang tersedia cukup melimpah dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan pakan sehingga bisa membantu ketersediaan suplai nutrisi ternak di musim kemarau. 

Limbah jerami dapat dimanfaatkan pula untuk meningkatkan kandungan bahan organik lahan sawah petani, namun baru sedikit sekali yang mengaplikasikannya, bahkan pada periode waktu tertentu, hampir setiap sore di Desa Banjarsari dapat dilihat pembakaran jerami padi setelah proses panen.
Masyarakat awam sebagian besar belum mengetahui manfaat olahan pakan dan pupuk bokashi dari bahan jerami ataupun seresah sisa tanaman yang lain. Dengan adanya bantuan alat pemotong jerami maka para peternak dalam pembuatan pakan ternak menjadi lebih mudah dan lebih cepat (produktivitasnya meningkat mencapai 4 kali lipat). Produk olahan pakan yang sudah jadi memiliki masa penyimpanannya pun cukup lama (yaitu hingga sekitar 3 bulan) sehingga menjamin keberlangsungan suplai pakan ternak bahkan pada saat pakan segar susah didapatkan.

Dengan pembuatan bokashi dengan EM4 sebagai aktivator dekomposisinya, maka proses pelapukan akan lebih cepat dan akan ada penambahan mikroorganisme benefisial bagi tanaman dan biodiversitas ekosistem di lahan. Hal ini lah yang diperkenalkan ke masyarakat Banjarsari oleh tim dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Panca Marga Probolinggo yang diketuai oleh ibu Sulis Dyah Candra, SP., MP.; dengan tema: Pembuatan Bokashi dengan Pemanfaatan Limbah Jerami, maka diharapkan dapat meningkatkan kesadaran petani agar mampu meningkatkan produktivitas hasil pada peternak maupun petani di Desa Banjarsari.

Menurut kesaksian petani yang memberikan bokashi pada tanaman anggurnya, ternyata tanaman yang diberi bokashi menjadi lebih lebat dompolan berbuahnya dibandingkan yang tidak diberi bokashi. Sementara untuk aplikasi bokashi oleh peternak, ternaknya ternyata sangat lahap menghabiskan pakan yang terbuat dari bahan bokashi tersebut. Untuk kedepannya, diharapkan akses penggunaan alat pemotong jerami hendaknya diintroduksikan secara lebih merata bagi petani/ peternak skala kecil yang lain.

Untuk berita versi media massa online Kompasiana.com, artikelnya dapat disimak di sini sementara dalam bentuk jurnal dapat disimak di sini


Gambar 1. Kelompok Tani Banjarsari

Gambar 2. Demo Alat Pencacah Jerami sebagai Bahan Bokashi 

Kamis, 23 November 2017

Sosialisasi Implementasi Aplikasi Matakota



Pemkab Probolinggo menyelenggarakan sosialisasi Implementasi Aplikasi Matakota yang diprakarsai oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo di Kraksaan, pada tanggal 23 November 2017.

Mahasiswa Fakultas Pertanian UPM merupakan salah satu perwakilan yang mengikuti sosialisasi yang dihadiri Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari SE, Wakapolres Probolinggo Kompol Hendy Kurniawan dan Kapolres Kota Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal. Serta diikuti oleh Kepala OPD, perwakilan PGRI, dan perwakilan mahasiswa maupun perwakilan organisasi kepemudaan di Probolinggo.

“Era digital bukan era hasutan". Kalimat ini merupakan tagline Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam upayanya melakukan inovasi dalam pelayanan masyarakat melalui penggunaan infrastruktur teknologi. Oleh karena itu Pemkab Probolinggo kini memiliki Aplikasi Matakota (Smartcity). Selain untuk menjaga semua informasi bersih dari hoax dan hasutan, aplikasi ini juga memungkinkan respon cepat untuk mengatasi kasus dan permasalahan di tengah masyarakat. Saat ini aplikasi Smartcity tersebut sudah bisa diunduh di Playstore pada setiap smartphone yang dimiliki masyarakat Kabupaten Probolinggo.

Bupati menyampaikan bahwa demi mencapai itu dibutuhkan sistem berbasis pemanfaatan teknologi dan informasi untuk memaksimalkan sumber daya yang ada agar pelayanan kepada warga bisa maksimal. “Tidak seperti media sosial yang lain, Matakota ini akan diintegrasikan dengan seluruh elemen dan sumber daya yang ada di Kabupaten Probolinggo. “Saya harap aplikasi ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo. Serta mampu mengedukasi masyarakat menjadi smart citizen melalui gadget yang mereka miliki untuk lebih peduli kepada sesama dan menjadi kontributor dalam pembangunan Kabupaten Probolinggo yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” tandasnya.

Jika diperhatikan pada saat menjalankan aplikasi Matakota pada Playstore, ditampilan awal sebelum menginstal, smart citizen akan disuguhi tiga menu utama dengan penjelasannya. Yaitu yang pertama Panic Button (Save Me) berupa cara mudah dan cepat untuk mendapatkan pertolongan pertama pada kondisi darurat, kemudian yang kedua adalah menu City Update, untuk mengetahui segala informasi penting dengan cepat, mudah, dan akurat mulai dari kondisi lalu lintas jalan hingga lapor polisi untuk pertolongan keadaan darurat. Dan yang ketiga adalah menu Pro Active Citizen, yang di dalamnya mengajak masyarakat untuk proaktif dan peduli untuk kemajuan bersama dengan melaporkan informasi penting di sekitar pelapor.

Selanjutnya bagi yang ingin mengakses aplikasi Matakota pada Playstore tersebut dapat di klik di sini


Mahasiswa Faperta Mengabadikan Moment bersama Ibu Bupati Probolinggo

Kamis, 28 September 2017

Partisipasi Faperta pada Deklarasi Tolak Radikalisme untuk Perguruan Tinggi se-Besuki Raya







Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Permusyawaratan Mahasiswa (BPM) dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dari 33 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Se-Besuki Raya mendeklarasikan sikap menolak segala bentuk radikalisme, khususnya di kampus. Deklarasi ini dilaksanakan di aula lantai 3 gedung rektorat dr. R. Achmad Universitas Jember, dengan disaksikan langsung oleh M. Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, beserta Ainun Naim, Sekertaris Jenderal Kemenristekdikti, Mardiasmo, Wakil Menteri Keuangan dan Moh. Hasan, Rektor Univesitas Jember, serta pimpinan PTN dan PTS di Besuki Raya (27/9).

Dalam deklarasi yang dibacakan oleh Miranda Natasha, Ketua BEM Universitas Jember, para mahasiswa ini bertekad akan mempertahankan NKRI dengan berpegang teguh pada landasan masyarakat berbangsa dan bernegara yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, serta semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kami menolak organisasi dan aktivitas yang berorientasi, berafiliasi dengan gerakan radikalisme, terorisme dan atau organisasi kemasyarakatan politik yang bertentangan dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 serta peraturan perundangan yang berlaku, tegas mahasiswi asal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember ini.

Sementara dalam sambutannya, M. Nasir mengapresiasi kebulatan tekad mahasiswa PTN dan PTS di Besuki Raya. Menurutnya kegiatan ini sudah sejalan dengan program Kemenristekdikti dalam menanggulangi radikalisme di kampus. Kemarin tanggal 25 dan 26 September kita mengumpulkan 3.400 pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia di Bali dalam rangka mendiskusikan pencegahan radikalisme. Kegiatan ini mendapatkan perhatian langsung dari Presiden Joko Widodo yang juga menyempatkan hadir, kata Menristekdikti.

Selanjutnya M. Nasir meminta segenap yang hadir, khususnya mahasiswa sebagai generasi muda calon pemimpin bangsa untuk mewaspadai faham, gerakan dan organisasi yang ingin mengganti pilar bangsa yakni NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Bangsa dan negara ini didirikan secara bersama-sama oleh segenap komponen bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama dan budaya. Oleh karena itu mari kita jaga bersama, imbuhnya. M. Nasir juga meminta mahasiswa selalu bijak dalam menggunakan kemajuan teknologi informasi khususnya media sosial agar memberikan manfaat dan bukannya mudarat. Jika kemajuan teknologi informasi digunakan dengan baik, maka akan memberikan keuntungan seperti yang sudah banyak dicontohkan dengan adanya bisnis daring atau e-commerce, pesannya kepada mahasiswa.

Sementara itu Moh. Hasan dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan kali ini adalah salah satu implementasi kerjasama antara PTN dan PTS di Besuki Raya. Jika di bidang akademik Universitas Jember telah menginisiasi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Besuki Raya dan Program Asuh, maka deklarasi hari ini menjadi bukti kerjasama antara PTN dan PTS di Besuki Raya di bidang kemahasiswaan. Harapannya kebersamaan ini menjadi modal melawan radikalisme di kampus, karena kita semua lahir dari rahim yang sama, Indonesia, tuturnya.



Read more at 
info-iptek-dikti

Kamis, 17 Agustus 2017

Kegiatan UKM Resimen Mahasiswa

Sebagian mahasiswa fakultas pertanian aktif berpastisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh UKM Resimen Mahasiswa. beberapa kegiatan tersebut adalah sebagaimana tersaji pada gambar berikut ini.

Kegiatan Pelatihan Resimen Mahasiswa Universitas Panca Marga Probolinggo















Mahasiswa Faperta sebagai Petugas Upacara Bendera Universitas Panca Marga Probolinggo







Rabu, 09 Agustus 2017

Gerakan Penghijauan "Future Mangrove: from Grey to Green"


Gambar 1. Keberangkatan Tim Penghijauan Faperta UPM

Organisasi merupakan suatu wadah untuk menyalurkan ide-ide, serta bermusyawarah untuk mufakat dalam memberi kontribusi positif bagi lingkungannya. Salah satu organisasi Intra Fakultas Pertanian, yakni Himpunan Mahasiswa Jurusan Agroteknologi (HIMAGROTEK) 2017-2018 yang dibentuk untuk menghimpun semua mahasiswa yang ada dalam Fakultas Pertanian Universitas Panca Marga Probolinggo untuk menunjang baik Aktivitas Akademik maupun Non-Akademik mahasiswa. 

Dalam rangka menjalankan program kerja organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Agroteknologi, maka HIMAGROTEK mengadakan kegiatan  “Penanaman Tanaman Mangrove”  untuk mendukung Hari Mangrove sedunia yang diharapkan akan menjadi kegiatan yang bermanfaat positif bagi kehidupan mendatang masyarakat dan lingkungan Probolinggo. Dengan adanya kegiatan tersebut dan  dengan dukungan dari pihak sponsorship CSR, untuk bisa menunjukkan kepedulian bersama dengan segenap civitas mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Panca Marga dalam menciptakan kondisi lingkungan yang lebih baik sebagai bagian fundamental dari kegiatan ini. 

Dengan melaksanakan kegiatan Peduli Lingkungan dengan Penanaman Mangrove bertema: “Future Mangrove: from Grey to Green” yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2017 pada pukul 15.00 WIB sampai dengan selesai, bertempat di Pantai Desa Pesisir Kecamatan Gending Probolinggo; maka segenap mahasiswa aktif fakultas pertanian berbondong-bondong ikut serta dalam kegiatan tersebut yang terdiri dari para Anggota HIMAGRO Fakultas Pertanian 2017-2018, Perwakilan Dewan Mahasiswa Fakultas Pertanian, Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian, , Perwakilan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Pertanian yang didampingi oleh perwakilan dosen dan Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan, Ibu Sulis Dyah Candra, SP., MP.  Dalam kegiatan penghijauan tersebut diharapkan bisa menjadi agenda rutin bagi ormawa Faperta UPM dalam upaya untuk mendukung keberlanjutan dan kelestarian lingkungan yang menjadi tanggung jawab kita bersama dalam menjaga dan melestarikannya.

Gambar 2. Perwakilan Semester Senior Faperta UPM


Gambar 3. Perwakilan Semester Yunior Faperta UPM

Gambar 4. Lokasi Bibir Pantai Desa Pesisir

Gambar 5. Keceriaan Penanaman Bibit Magrove

Gambar 5. Pengurus HIMAGROTEK dan Wadek 3 FP sebagai Pembina

Rabu, 02 Agustus 2017

Seminar Nasional Daya Saing Berkelanjutan Agribisnis Spesifik Lokal


Indeks daya saing global Indonesia yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) Global Competitiveness Index pada tahun 2015-2016 turun 3 peringkat dari tahun sebelumnya menjadi peringkat 37 dunia. Penurunan ini menjadi sesuatu hal yang mengejutkan dikarenakan pada periode sebelumnya peringkat Indonesia terus meningkat. Data dan fakta tersebut merupakan sesuatu hal yang harus diperhatikan oleh Indonesia, terutama dalam berbagai hal yang menjadi indikator peningkatan daya saing. Kita juga harus mengakui bahwa indeks daya saing kita masih jauh dibawah negara tetangga, Thailand, Singapura dan Malaysia. 

Ciri dari ‘kekalahan’ tersebut adalah daya saing di sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional dan menjadi andalan hidup bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Data menunjukkan bahwa hampir semua komoditas pertanian lokal kalah bersaing di pasar global. Jangankan untuk bersaing atau menguasai pasar global, negara dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa ini justru menjadi incaran berbagai produk pertanian impor. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara terbesar pengimpor pangan di dunia.

Dengan demikian, sudah seharusnya seluruh stakeholder terkait memikirkan upaya serius dalam meningkatkan daya saing komoditas pertanian lokal. Peran pemerintah menjadi sangat penting dalam upaya ini. Keberpihakan pemerintah pada sektor pertanian lokal menjadi salah satu faktor penentu dalam peningkatan daya saing. Salah satunya adalah dengan penerapan kebijakan yang melindungi produk pertanian lokal dari serangan produk-produk impor. Selain itu, kebijakan pemberian subsidi dan pembangunan infrastruktur serta fasilitas pertanian menjadi salah satu alternatif dalam upaya peningkatan daya saing komoditas pertanian lokal.

Secara lebih komprehensif, upaya meningkatkan nilai keunggulan kompetitif pada produk pertanian lokal juga dapat mendorong daya saing. Saat ini, keunggulan komparatif suatu komoditas tidak lagi cukup untuk memenangkan kompetisi global. Indonesia memiliki berbagai keunggulan produk pertanian lokal, salah satu yang menjadi khas adalah produk tropika yang berpotensi untuk memenangkan persaingan. Pengembangan komoditas ini tentunya harus dibarengi dengan konsep berkelanjutan agar para generasi penerus di masa yang akan datang masih dapat merasakan hal yang sama dengan kita saat ini. Fakta menunjukkan bahwa terdapat empat komoditas pertanian lokal yang sampai saat ini bisa bersaing di pasar global, yakni kopi, kelapa sawit, kakao dan karet. Keempat produk ini dapat memenangkan kompetisi global karena memiliki keunggulan kompetitif. Hal tersebut menjadi bukti bahwa pengembangan agribisnis spesifik lokal yang berkelanjutan dapat menjadi kunci utama untuk meningkatan daya saing Indonesia di kompetisi global.

Seminar Nasional Daya Saing Berkelanjutan Agribisnis Spesifik Lokal merupakan salah satu pelaksanaan dari agenda kegiatan PERHEPI, yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 27 Juli 2017 Bale Sawala Universitas Padjadjaran - Jl. Raya Bandung Sumedang Km. 21, Hegarmanah, Jatinangor, Kabupaten Sumedang Jawa Barat ini diikuti oleh beberapa perwakilan pengajar maupun mahasiswa fakultas pertanian dari segenap universitas di nusantara. Adapun perwakilan Fakultas Pertanian Universitas Panca Marga Probolinggo diwakili oleh ibu Sulis Dyah Candra, SP.,MP. sebagai ketua peneliti dan ibu Ida Sugeng Suyani, SP., MP. sebagai anggota peneliti. Materi seminar yang disampaikan adalah hasil penelitian dengan judul "Peningkatan Ketahanan Tanaman dengan Input Nutrisi Internal dan Eksternal untuk Menunjang Usahatani Tanaman Anggur". Artikel ilmiah tersebut dimuat di Prosiding Seminar Nasional Ekonomi Pertanian Universitas Padjadjaran, dengan Tema: "Daya Saing Berkelanjutan Agribisnis Spesifik Lokal" di halaman 8-13. Prosiding ber-ISBN 978-602-70388-3-7 ini diterbitkan oleh: Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.
Selanjutnya diharapkan  agar partisipasi akademisi dalam bidang penelitian pertanian, baik dari kalangan dosen dan mahasiswa fakultas pertanian akan semakin marak di tahun mendatang.


Gambar 1. Pelaksanaan Presentasi Materi  Seminar 

Gambar 2. Bersama Sekretaris PERHEPI Pusat, didampingi Ketua LPPM UPM




Senin, 08 Mei 2017

Partisipasi BEM Faperta di Agriculture Smart Discussion

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian UPM berpartisipasi pada acara Agriculture Smart Discussion. Mengangkat tema “Menjadi Mahasiswa Kritis dan Berani Untuk Perubahan Pertanian Dalam Mewujudkan Janji Swasembada Pangan”. Kegiatan ini melibatkan 12 Perguruan Tinggi di Jawa Timur yang berafiliasi dalam penyelenggaraan kegiatan ini.

Pada diskusi ini sekaligus Seminar Nasional dengan Tema Revolusi Pola Pikir Pembangunan Dalam Upaya Mewujudkan Janji Swasembada Pangan. Acara berlangsung sejak hari ini Jumat 5 Mei hingga 7 Mei 2017. Pembukaan kegiatan ini bertempat di Hall Oesman Mansoer Lantai  III Universitas Islam Malang. Peserta yang mengikuti sebanyak kurang lebih 150 peserta terdiri berbagai utusan BEM Se-Jawa Timur. 




Jumat, 05 Mei 2017

Kegiatan UKM Musik Mahasiswa Fakultas Pertanian UPM

Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Pertanian memiliki beberapa partisipasi dalam kegiatan musik, antara lain adalah sebagaimana berikut ini.


Gambar 1. Acara Musikalisasi Puisi di Aula UPM


Gambar 2. Acara Probolinggo Expo Ulang Tahun Kab. Probolinggo di Kraksaan



Gambar 3. Sebagai grup "Fly Over" tampil live di acara Cafe Music Corner


Gambar 4. Dewi Fatmawati mengeluarkan single lagu "Jangan Lupa Bahagia"

Jumat, 28 April 2017

Kegiatan Olahraga Mahasiswa Fakultas Pertanian

Kegiatan olahraga yang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian UPM adalah sebagaimana terwakili pada beberapa foto kegiatan berikut ini.


Gambar 1. Kegiatan Olahraga Bulutangkis


Gambar 2. Kegiatan Olahraga Futsal


Gambar 3. Sebagai salah satu kontingen dalam event Kompetisi Bola Volley Nasional untuk Mahasiswa di Unair

Rabu, 29 Maret 2017

Penelitian Dosen Pemula Pertama Faperta UPM

Faperta UPM telah memenangkan Hibah Kemenristekdikti Skema Penelitian Dosen Pemula untuk pertama kalinya pada Tahun Anggaran 2016. Dosen Fakultas Pertanian UPM Probolinggo yang mendapatkan hibah tersebut dengan judul Peningkatan Ketahanan Tanaman Anggur di Musim Hujan dengan Aplikasi Nano-Silikon dan Kalsium untuk Menunjang Usahatani Tanaman Anggur, adalah atas nama Sulis Dyah Candra dan Ida Sugeng Suyani. 

Gambar 1. Poster Pelaksanaan Penelitian Dosen Pemula

Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan tingkat kerusakan tanaman anggur di musim hujan akibat serangan hama dan pathogen, dan untuk mengetahui produktivitas dalam melakukan usahatani anggur di musim hujan. Salah satu upaya untuk mengendalikan serangan pada bagian tanaman dengan aman adalah dengan meningkatkan ketahanannya dengan metode yang ramah lingkungan. Hal ini dapat diperoleh melalui pemberian suplai hara selain pupuk dasar sesuai dengan proporsi hara yang dibutuhkan tanaman, terutama pengaturan asupan unsur nano-silikon dan kalsium pada tanaman anggur.

Gambar 2. Pemasangan Label pada Tanaman Sample 


Gambar 3. Pelaksanaan Pengamatan Parameter Generatif

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti dibantu oleh pakar buah tropika: Ir. Rebin dari Balai Penelitian Buah Tropika, dan pada aplikasi di lapang juga dibantu oleh beberapa mahasiswa Fakultas Pertanian UPM Probolinggo. Hasil penelitian secara lengkap telah dimuat di jurnal AGRIKA


Gambar 4. Seminar Hasil Pelaksanaan Program Peningkatan Kapasitas Riset Penelitian Dosen Pemula, 27-28 Maret 2017 di Surabaya.


x

Selasa, 07 Februari 2017

Kegiatan Kunjungan Lapang Mahasiswa Faperta UPM

Beberapa Kegiatan Kunjungan Lapang atau Field Trip dilaksanakan oleh Mahasiswa Faperta UPM, diantaranya adalah sebagaimana yang tersaji pada gambar berikut ini:

Gambar 1. Field Trip ke Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Pandaan



Gambar 2. Field Trip ke Purwodadi


Gambar 3. Field Trip ke Kebun Teh Wonosari


Gambar 4. Field Trip ke Kebun Raya Purwodadi


Gambar 5. Field Trip ke STPP Malang


Gambar 6. Field Trip Hortikultura ke Bali


Gambar 7. Field Trip Sistem Subak ke Bali

Pelaksanaan Penelitian mengenai Nano Silikon pada Tanaman Padi

Beberapa tahun terakhir ini, para peneliti pertanian mulai menunjukkan minat yang meningkat dalam penggunaan silikon (Si) dalam tanam...