Rabu, 02 Agustus 2017

Seminar Nasional Daya Saing Berkelanjutan Agribisnis Spesifik Lokal


Indeks daya saing global Indonesia yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) Global Competitiveness Index pada tahun 2015-2016 turun 3 peringkat dari tahun sebelumnya menjadi peringkat 37 dunia. Penurunan ini menjadi sesuatu hal yang mengejutkan dikarenakan pada periode sebelumnya peringkat Indonesia terus meningkat. Data dan fakta tersebut merupakan sesuatu hal yang harus diperhatikan oleh Indonesia, terutama dalam berbagai hal yang menjadi indikator peningkatan daya saing. Kita juga harus mengakui bahwa indeks daya saing kita masih jauh dibawah negara tetangga, Thailand, Singapura dan Malaysia. 

Ciri dari ‘kekalahan’ tersebut adalah daya saing di sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional dan menjadi andalan hidup bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Data menunjukkan bahwa hampir semua komoditas pertanian lokal kalah bersaing di pasar global. Jangankan untuk bersaing atau menguasai pasar global, negara dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa ini justru menjadi incaran berbagai produk pertanian impor. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara terbesar pengimpor pangan di dunia.

Dengan demikian, sudah seharusnya seluruh stakeholder terkait memikirkan upaya serius dalam meningkatkan daya saing komoditas pertanian lokal. Peran pemerintah menjadi sangat penting dalam upaya ini. Keberpihakan pemerintah pada sektor pertanian lokal menjadi salah satu faktor penentu dalam peningkatan daya saing. Salah satunya adalah dengan penerapan kebijakan yang melindungi produk pertanian lokal dari serangan produk-produk impor. Selain itu, kebijakan pemberian subsidi dan pembangunan infrastruktur serta fasilitas pertanian menjadi salah satu alternatif dalam upaya peningkatan daya saing komoditas pertanian lokal.

Secara lebih komprehensif, upaya meningkatkan nilai keunggulan kompetitif pada produk pertanian lokal juga dapat mendorong daya saing. Saat ini, keunggulan komparatif suatu komoditas tidak lagi cukup untuk memenangkan kompetisi global. Indonesia memiliki berbagai keunggulan produk pertanian lokal, salah satu yang menjadi khas adalah produk tropika yang berpotensi untuk memenangkan persaingan. Pengembangan komoditas ini tentunya harus dibarengi dengan konsep berkelanjutan agar para generasi penerus di masa yang akan datang masih dapat merasakan hal yang sama dengan kita saat ini. Fakta menunjukkan bahwa terdapat empat komoditas pertanian lokal yang sampai saat ini bisa bersaing di pasar global, yakni kopi, kelapa sawit, kakao dan karet. Keempat produk ini dapat memenangkan kompetisi global karena memiliki keunggulan kompetitif. Hal tersebut menjadi bukti bahwa pengembangan agribisnis spesifik lokal yang berkelanjutan dapat menjadi kunci utama untuk meningkatan daya saing Indonesia di kompetisi global.

Seminar Nasional Daya Saing Berkelanjutan Agribisnis Spesifik Lokal merupakan salah satu pelaksanaan dari agenda kegiatan PERHEPI, yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 27 Juli 2017 Bale Sawala Universitas Padjadjaran - Jl. Raya Bandung Sumedang Km. 21, Hegarmanah, Jatinangor, Kabupaten Sumedang Jawa Barat ini diikuti oleh beberapa perwakilan pengajar maupun mahasiswa fakultas pertanian dari segenap universitas di nusantara. Adapun perwakilan Fakultas Pertanian Universitas Panca Marga Probolinggo diwakili oleh ibu Sulis Dyah Candra, SP.,MP. sebagai ketua peneliti dan ibu Ida Sugeng Suyani, SP., MP. sebagai anggota peneliti. Materi seminar yang disampaikan adalah hasil penelitian dengan judul "Peningkatan Ketahanan Tanaman dengan Input Nutrisi Internal dan Eksternal untuk Menunjang Usahatani Tanaman Anggur". Artikel ilmiah tersebut dimuat di Prosiding Seminar Nasional Ekonomi Pertanian Universitas Padjadjaran, dengan Tema: "Daya Saing Berkelanjutan Agribisnis Spesifik Lokal" di halaman 8-13. Prosiding ber-ISBN 978-602-70388-3-7 ini diterbitkan oleh: Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.
Selanjutnya diharapkan  agar partisipasi akademisi dalam bidang penelitian pertanian, baik dari kalangan dosen dan mahasiswa fakultas pertanian akan semakin marak di tahun mendatang.


Gambar 1. Pelaksanaan Presentasi Materi  Seminar 

Gambar 2. Bersama Sekretaris PERHEPI Pusat, didampingi Ketua LPPM UPM




Tidak ada komentar:

Pelaksanaan Penelitian mengenai Nano Silikon pada Tanaman Padi

Beberapa tahun terakhir ini, para peneliti pertanian mulai menunjukkan minat yang meningkat dalam penggunaan silikon (Si) dalam tanam...