Jumat, 30 Maret 2018

Pelaksanaan Acara #AgroFest2018 Desa Wisata Kalipucang

Gambar 1. Mahasiswa FP UPM sebagai pemenang dalam lomba foto #AgroFest2018

Kejenuhan terhadap wisata modern dan kecenderungan untuk kembali merasakan keindahan alam serta aktivitas kehidupan masyarakat desa akhirnya mendorong desa-desa di Indonesia menjadi lokasi wisata. Sebagian besar desa menawarkan kesan alami baik dari kehidupan sosial, ekonomi maupun budaya. Desa dengan lingkungan yang masih alami ditunjang dengan adat istiadat yang khas berpotensi untuk menjadi tempat wisata.

Pengembangan pariwisata pedesaan sedikitnya dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, wilayah pedesaan memiliki potensi alam dan budaya yang lebih otentik daripada wilayah perkotaan. Masyarakat pedesaan masih menjalankan tradisi dan ritual-ritual budaya dan topografi yang cukup serasi. Kedua, wilayah pedesaan memiliki lingkungan fisik yang masih asli atau belum banyak tercemar oleh ragam jenis polusi. Ketiga, kawasan pedesaan menghadapi perkembangan ekonomi yang relatif lambat, sehingga pemanfaatan potensi ekonomi, sosial dan budaya secara optimal merupakan alasan rasional dalam pengembangan pariwisata pedesaan.

Dengan berkaca pada karakteristik di atas, tentu Kabupaten Pasuruan memiliki “segudang” desa-desa yang berpotensi untuk menjadi destinasi wisata. Tujuan pembangunan wisata melalui pemberdayaan masyarakat dapat diwujudkan manakala aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan diperhatikan dalam porsi yang sama. Dengan demikian, keberadaan wisata tidak saja menyejahterakan masyarakat tapi juga menjaga adat budaya serta melestarikan lingkungan.

Untuk mengonversi potensi menjadi aktivitas pariwisata yang bermanfaat, tentu perlu peran aktif dari berbagai kalangan. Untuk itu AgroFest hadir di Kabupaten Pasuruan sebagai langkah awal pengarusutamaan pembangunan wisata desa. Para stakeholder perlu “duduk bersama” dan bahu-membahu mengupayakan agar wisata desa menembus dunia.

AgroFest yang diselenggarakan pada tanggal 23-25 Maret 2018 di Desa Wisata Kalipucang, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan yang dikoordinatori oleh Komunitas Averroes bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan Sampoerna untuk Indonesia serta didukung oleh beberapa pihak lainnya. Beberapa mahasiswa Fakultas Pertanian UPM berhasil terpilih sebagai kontingen untuk berpartisipasi dalam meriahnya rangkaian pelaksanaan acara AgroFest 2018 ini.

Rangkaian acara AgroFest terdiri dari seminar, jelajah Desa Kalipucang, kelas inovasi wisata dan pertanian, hingga pesta seni dan budaya. Rangkaian agenda tersebut akan dikemas dalam sebuah festival meriah dengan konsep hidup di desa.

Para peserta diarahkan tinggal di rumah warga dan merasakan hidup bersama warga Desa Kalipucang yang kesehariannya hidup bertani.  Kelas inovasi terdiri dari kelas eksplorasi wisata desa, promosi wisata desa, umkm berbasis potensi pertanian, kursus outbond dan tour guide. Dalam setiap kelas peserta akan diajak berdiskusi bersama dengan para pakar yang berpengalaman di masing-masing bidang.

Sementara itu, dalam jelajah wisata desa peserta akan diajak untuk mengunjungi titik lokasi wisata di Desa Kalipucang, yakni mulai dari kampung susu hingga air terjun. Selama mengunjungi titik lokasi tersebut para peserta juga akan belajar mengenai bagaimana mengelola lokasi wisata beserta tantangan dan potensinya.




Gambar 2. Kelas Inovasi #AgroFest2018

Gambar 3. Kelas Outbond #AgroFest2018

Gambar 4. Keceriaan Mahasiswa Faperta UPM sebagai Peserta #AgroFest2018

Tidak ada komentar:

Pelaksanaan Penelitian mengenai Nano Silikon pada Tanaman Padi

Beberapa tahun terakhir ini, para peneliti pertanian mulai menunjukkan minat yang meningkat dalam penggunaan silikon (Si) dalam tanam...