Sabtu, 07 Desember 2019

Pelaksanaan Penelitian mengenai Nano Silikon pada Tanaman Padi



Beberapa tahun terakhir ini, para peneliti pertanian mulai menunjukkan minat yang meningkat dalam penggunaan silikon (Si) dalam tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas. Namun, sejumlah kecil literatur tersedia untuk mendukung bukti kuat tentang Si sebagai jenis nutrisi non esensial namun ternyata cukup signifikan manfaatnya bagi tanaman. Oleh karena itu, dilaksanakan penelitian dengan tujuan untuk membuktikan secara eksperimental di lahan mengenai dampak pemberian silika alami maupun nano-Silika untuk meningkatkan kualitas hasil dan usahatani tanaman padi.



Pada pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan sejak 1 Mei 2019 hingga 22 Agustus 2019 ini didukung oleh tim peneliti yang terdiri dari ibu Sulis Dyah Candra, S.P., M.P. (terkait analisis agronomi tanaman padi menggunakan teknologi silika) dan bapak Drs. Ngatimun, M.M. (terkait analisis usahatani tanaman padi menggunakan teknologi silika), serta dibantu oleh sejumlah mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Panca Marga Probolinggo.



Jumat, 31 Mei 2019

Gathering dan BEM/DEMA Faperta Berbagi

Family Gathering Dosen Faperta Universitas Panca Marga Probolinggo Tahun 2019 




Para pengurus BEM dan DEMA Fakultas Pertanian UPM melaksanakan giat peduli sesama dengan membagikan sembako pada kaum dhuafa, dan pembagian pohon mangga di Desa Pabean dan sekitarnya.



Rabu, 12 Desember 2018

Kegiatan Faperta UPM 2018

Berikut ini beberapa kegiatan oleh mahasiswa Faperta UPM pada tahun 2018. 
Bagi yang ingin menyimak salah satu video profile mengenai Faperta UPM dapat akses di sini. Sementara video mengenai Faperta UPM lain juga dapat diakses di: Video FP MEA



Gambar 1. Hari Batik Nasional oleh Mahasiswa FP Angkatan 2016 bersama Ibu Dekan



Gambar 2. Kegiatan Fieldtrip Mahasiswa FP Angkatan 2017



Gambar 3. Pelaksanaan P2Maba Faperta UPM Tahun 2018



Gambar 4. Antusiasme Mahasiswa FP Angkatan 2018 Melaksanakan Praktikum di Laboratorium Faperta UPM, bersama Asisten Laboratorium dan Dosen Pengampu Praktikum.



Gambar 5. Peserta Pelatihan Kerja Bidang Pertanian dari Faperta UPM di BLK Singosari



Gambar 6. Pelaksanaan Praktek Pertanian di BLK Singosari



 
Gambar 7. Pelaksanaan Praktikum di Lahan Sawah Faperta UPM



Gambar 8. Pelaksanaan Praktikum di Greenhouse Sumberbendo



Gambar 9. Seminar Nasional Keanekaragaman Plasma Nutfah Mangga



Jumat, 30 Maret 2018

Pelaksanaan Acara #AgroFest2018 Desa Wisata Kalipucang

Gambar 1. Mahasiswa FP UPM sebagai pemenang dalam lomba foto #AgroFest2018

Kejenuhan terhadap wisata modern dan kecenderungan untuk kembali merasakan keindahan alam serta aktivitas kehidupan masyarakat desa akhirnya mendorong desa-desa di Indonesia menjadi lokasi wisata. Sebagian besar desa menawarkan kesan alami baik dari kehidupan sosial, ekonomi maupun budaya. Desa dengan lingkungan yang masih alami ditunjang dengan adat istiadat yang khas berpotensi untuk menjadi tempat wisata.

Pengembangan pariwisata pedesaan sedikitnya dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, wilayah pedesaan memiliki potensi alam dan budaya yang lebih otentik daripada wilayah perkotaan. Masyarakat pedesaan masih menjalankan tradisi dan ritual-ritual budaya dan topografi yang cukup serasi. Kedua, wilayah pedesaan memiliki lingkungan fisik yang masih asli atau belum banyak tercemar oleh ragam jenis polusi. Ketiga, kawasan pedesaan menghadapi perkembangan ekonomi yang relatif lambat, sehingga pemanfaatan potensi ekonomi, sosial dan budaya secara optimal merupakan alasan rasional dalam pengembangan pariwisata pedesaan.

Dengan berkaca pada karakteristik di atas, tentu Kabupaten Pasuruan memiliki “segudang” desa-desa yang berpotensi untuk menjadi destinasi wisata. Tujuan pembangunan wisata melalui pemberdayaan masyarakat dapat diwujudkan manakala aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan diperhatikan dalam porsi yang sama. Dengan demikian, keberadaan wisata tidak saja menyejahterakan masyarakat tapi juga menjaga adat budaya serta melestarikan lingkungan.

Untuk mengonversi potensi menjadi aktivitas pariwisata yang bermanfaat, tentu perlu peran aktif dari berbagai kalangan. Untuk itu AgroFest hadir di Kabupaten Pasuruan sebagai langkah awal pengarusutamaan pembangunan wisata desa. Para stakeholder perlu “duduk bersama” dan bahu-membahu mengupayakan agar wisata desa menembus dunia.

AgroFest yang diselenggarakan pada tanggal 23-25 Maret 2018 di Desa Wisata Kalipucang, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan yang dikoordinatori oleh Komunitas Averroes bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan Sampoerna untuk Indonesia serta didukung oleh beberapa pihak lainnya. Beberapa mahasiswa Fakultas Pertanian UPM berhasil terpilih sebagai kontingen untuk berpartisipasi dalam meriahnya rangkaian pelaksanaan acara AgroFest 2018 ini.

Rangkaian acara AgroFest terdiri dari seminar, jelajah Desa Kalipucang, kelas inovasi wisata dan pertanian, hingga pesta seni dan budaya. Rangkaian agenda tersebut akan dikemas dalam sebuah festival meriah dengan konsep hidup di desa.

Para peserta diarahkan tinggal di rumah warga dan merasakan hidup bersama warga Desa Kalipucang yang kesehariannya hidup bertani.  Kelas inovasi terdiri dari kelas eksplorasi wisata desa, promosi wisata desa, umkm berbasis potensi pertanian, kursus outbond dan tour guide. Dalam setiap kelas peserta akan diajak berdiskusi bersama dengan para pakar yang berpengalaman di masing-masing bidang.

Sementara itu, dalam jelajah wisata desa peserta akan diajak untuk mengunjungi titik lokasi wisata di Desa Kalipucang, yakni mulai dari kampung susu hingga air terjun. Selama mengunjungi titik lokasi tersebut para peserta juga akan belajar mengenai bagaimana mengelola lokasi wisata beserta tantangan dan potensinya.




Gambar 2. Kelas Inovasi #AgroFest2018

Gambar 3. Kelas Outbond #AgroFest2018

Gambar 4. Keceriaan Mahasiswa Faperta UPM sebagai Peserta #AgroFest2018

Sabtu, 30 Desember 2017

Kaleidoskop Acara Mahasiswa Faperta UPM 2017

Berbagai Rangkaian Acara telah dilaksanakan oleh perwakilan mahasiswa Fakultas Pertanian UPM Probolinggo selama tahun 2017, antara lain adalah sebagaimana tersaji pada gambar-gambar berikut ini:


Gambar 1. Kegiatan Pameran Fakultas Pertanian pada Dies Natalis UPM

Gambar 2. Kegiatan Pameran Fakultas Pertanian pada Wisuda UPM


Gambar 3. Pelantikan Pengurus Baru BEM dan DEMA Faperta UPM

Gambar 4. Pelantikan Pengurus Baru HIMAGROTEK Faperta UPM

Gambar 5. Para Penerima Beasiswa dari Faperta UPM

Gambar 6. Pembentukan Ikatan Alumni Faperta UPM





Minggu, 26 November 2017

Pengabdian Kepada Masyarakat: Pembuatan Bokashi dengan Pemanfaatan Limbah Jerami

Sebagian besar masyarakat di Desa Banjarsari yang terletak di Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo memiliki mata pencaharian utama sebagai petani dan peternak. Jerami padi merupakan salah satu hasil samping pertanian yang tersedia cukup melimpah dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan pakan sehingga bisa membantu ketersediaan suplai nutrisi ternak di musim kemarau. 

Limbah jerami dapat dimanfaatkan pula untuk meningkatkan kandungan bahan organik lahan sawah petani, namun baru sedikit sekali yang mengaplikasikannya, bahkan pada periode waktu tertentu, hampir setiap sore di Desa Banjarsari dapat dilihat pembakaran jerami padi setelah proses panen.
Masyarakat awam sebagian besar belum mengetahui manfaat olahan pakan dan pupuk bokashi dari bahan jerami ataupun seresah sisa tanaman yang lain. Dengan adanya bantuan alat pemotong jerami maka para peternak dalam pembuatan pakan ternak menjadi lebih mudah dan lebih cepat (produktivitasnya meningkat mencapai 4 kali lipat). Produk olahan pakan yang sudah jadi memiliki masa penyimpanannya pun cukup lama (yaitu hingga sekitar 3 bulan) sehingga menjamin keberlangsungan suplai pakan ternak bahkan pada saat pakan segar susah didapatkan.

Dengan pembuatan bokashi dengan EM4 sebagai aktivator dekomposisinya, maka proses pelapukan akan lebih cepat dan akan ada penambahan mikroorganisme benefisial bagi tanaman dan biodiversitas ekosistem di lahan. Hal ini lah yang diperkenalkan ke masyarakat Banjarsari oleh tim dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Panca Marga Probolinggo yang diketuai oleh ibu Sulis Dyah Candra, SP., MP.; dengan tema: Pembuatan Bokashi dengan Pemanfaatan Limbah Jerami, maka diharapkan dapat meningkatkan kesadaran petani agar mampu meningkatkan produktivitas hasil pada peternak maupun petani di Desa Banjarsari.

Menurut kesaksian petani yang memberikan bokashi pada tanaman anggurnya, ternyata tanaman yang diberi bokashi menjadi lebih lebat dompolan berbuahnya dibandingkan yang tidak diberi bokashi. Sementara untuk aplikasi bokashi oleh peternak, ternaknya ternyata sangat lahap menghabiskan pakan yang terbuat dari bahan bokashi tersebut. Untuk kedepannya, diharapkan akses penggunaan alat pemotong jerami hendaknya diintroduksikan secara lebih merata bagi petani/ peternak skala kecil yang lain.

Untuk berita versi media massa online Kompasiana.com, artikelnya dapat disimak di sini sementara dalam bentuk jurnal dapat disimak di sini


Gambar 1. Kelompok Tani Banjarsari

Gambar 2. Demo Alat Pencacah Jerami sebagai Bahan Bokashi 

Pelaksanaan Penelitian mengenai Nano Silikon pada Tanaman Padi

Beberapa tahun terakhir ini, para peneliti pertanian mulai menunjukkan minat yang meningkat dalam penggunaan silikon (Si) dalam tanam...